5 Elang, Ketika jiwa Pramuka sudah saatnya kembali dikibarkan.

berbicara mengenai pramuka, saya selalu merasa tidak pantas. karena saya pribadi melepaskan diri dari hingar bingar pramuka terlalu dini yaitu awal SMP. tapi bukan berarti saya tidak memiliki kedekatan dengan pramuka. selama Sekolah dasar dari kelas 1 hingga kelas 6 saya adalah pramuka aktif yang senantiasa mengikuti lomba pramuka tingkat daerah hingga nasional. dikhususkan pada tim ketangkasan dan baris berbaris, saya memegang posisi pemimpin. cukup membanggakan bukan?

Setelah itu saya sendiri tidak begitu arab dengan pramuka. hingga saat saya menjalin hubungan dengan seorang gadis yang ternyata semua keluarga (Ayah, ibu, kakak hingga keponakan) adalah pramuka aktif hingga saat ini. ya pramuka memang mempesona.

Kekaguman saya berlanjut ketika mengetahui SBO Films bersama Kompas Gramedia Production, Indika dan Majalah bobo menyiapkan kejutan khusus yang dipersembahkan kepada indonesia. mereka menghadirkan film “5 Elang” yang bertemakan mengenai semangat Pramuka yang sejujurnya kini meredup. dan beruntungnya saya bersama teman-teman Netizen diundang untuk turut menghadiri Gala Premiere Film tersebut di Gandaria City hari minggu pukul 11.00 siang. saya hadir bersama @cmeythasari @Leonisecret @Rara79 dan @ssetiawan yang ternyata turut tertarik.

Saya, @rara79, @ssetiawan dan @leonisecret

Yah, ini jauh lebih menarik dibanding Film indonesia yang didominasi Film HorNo (Horor Porno).

Dilokasi ternyata saya turut bergabung dengan beberapa influencer yang terlebih dahulu hadir. Ada @adhityaMulya dan @istribawel , Hanung dan Zaskia, @Ndorokakung, @Didinu dan masih banyak lagi. ditambah dengan rombongan anak-anak berbaju pramuka yang tentunya akan menonton film hari itu dengan penuh kebanggaan.

Netizen dan Pihak KG Production

Film ini dibintang banyak pemeran anak-anak yang tergolong baru. ada nama-nama seperti Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri,Teuku Rizky, BastianSimbolon, dan Monica dan disutradarai langsung oleh Rudi Soedjarwo. diawali dengan konflik antara sebuah dinamika keluarga yang mengantarkan seorang anak untuk masuk kelingkungan baru. lingkungan yang memperlihatkan dia sebuah semangat pramuka yang nampak lama bersembunyi dikota sesibuk jakarta.

Poster 5 Elang

Dinamika berlanjut di persaingan yang dihadirkan dengan cukup manis, dengan pemeran-pemeran yang punya karakter berbeda serta unik. hal itu memberikan keunikan tersendiri. Pramuka dihadirkan menjadi sebuah ilmu yang “Keren” dan layak untuk disukai. nilai tambah film ini juga hadir dari akting alami anak-anak (walaupun ada bumbu taksir menaksir yang agak aneh. hehehe) yang menggelitik. tapi apabila adegan menegangkan dengan penjahat diakhir cerita dibuat lebih panjang dan menegangkan, pasti akan menghadirkan klimaks yang lebih seru!

Bareng Pemeran-pemeran utama 5 elang yang aslinya nakal juga. hehe
bareng "BARON" yang aktingnya mantap

Film ini bisa saya katakan sangat perlu ditonton terutama untuk anak-anak. film ini sukses memberikan kenangan dan kebangaan untuk teman-teman yang dulu pernah merasakan serunya berpramuka. setelah menonton 5 Elang, hal yang muncul dibenak saya adalah.. Anak saya nanti Wajib masuk Pramuka. hehehe..

Saya dulu Pramuka loh, Kalau Anda?

 

Jumatan, yang selalu Menyejukan.

hari ini saya akan membahas mengenai Jumatan, bukan dari sisi Agama. tapi dari sisi yang terkenang dipikiran saya dari masa ke masa. mengapa saya membahas Jumatan? entah.. sejenak itu hadir karena saya melihat foto yang saya ambil ketika akan jumatan kemarin. sejenak pikiran melayang jauh kebelakang.

Sholat Jumat bagi umat islam adalah ibadah, tetapi terlebih dari itu, Jumatan adalah saat dimana kita sejenak menyejukan diri dari rutinitas dunia yang terkadang menjemukan. berbeda dengan sholat fardhu lainnya, sholat jumat mengharuskan kita hadir di masjid dan bertemu banyak orang. oleh karena itu, sholat jumat menghadirkan proses-proses rutin tersendiri.

Diawali dengan panggilan sahabat-sahabat untuk menghentikan sejenak aktivitas, berwudhu (dikantor/sekolah/kampus atau di masjid tersebut). berjalan beramai-ramai menuju masjid terdekat. duduk sembari ngobrol sebentar. masuk perkarangan masjid dan mendengar khotbah dengan khidmat. barulah kita sholat Jumat. ini luar biasa.

dulu saya selalu mengingat masa sholat jumat ketika SD, saya memilih sholat di masjid seberang rumah. dengan keadaan telah pulang cepat, ayah saya yang seorang wiraswasta selalu memilih pulang dan sholat jumat bersama. kami menyusuri jalan yang tidak dekat, sembari bertemu sahabat-sahabat dijalan. sholat jumat dibumbui kenakalan serta teguran dari kaum dewasa. pulang tidak lupa membeli makanan untuk bekal menonton kartun di sore hari. Luar biasa!

Dikala SMP dan SMA, saya menghabiskan waktu jumaatan disatu masjid yang sama. bertempat di komplek kepolisian PAKRI. biasanya bersama sahabat menyebut ini waktunya kuliner singkat. kami biasanya datang jauh lebih cepat untuk menyantap jajanan khas anak sekolahan dan menghapal ujian Komputer yang dilaksanakan biasanya setelah jumatan. masih teringat saat jalan melintasi perkarangan yang cukup luas. bercanda bersama sahabat selalu membuat itu terasa dekat.

Di Kuliah, ini tentunya luar biasa. Kampus IT Telkom tempat saya belajar memiliki masjid yang luar biasa. namanya Masjid Syamsul Ulum. besar, lantainya terbuat dari kayu dingin (entah apa namanya) dan sepanas apapun hari itu, angin sepoi sepoi selalu hadir. saya selalu hadir lebih cepat, karena masjid syamsul ulum punya perpustakaan mini berisi majalah-majalah islam mulai dari yang ringan hingga yang berat. saya bukan remaja masjid yang sangat taat dan selalu membaca banyak kitab islam, tapi membaca berbagai kisah dan informasi dunia islam selalu mengasyikan untuk saya.

Masjid Syamsul Ulum (bentuk lama)

dan kini ketika berkerja, di Bakrie telecom saya menjalankan sholat jumat di basement yang disulap menjadi area sholat. menyedihkan memang. dan kini di Kompas Gramedia, aktivitas sholat jumat dilakukan di masjid dekat kantor. suasana berjalan beramai-ramai tetap terasa. pancaran segar dari wajah-wajah terbasuh air wudhu jelas terlihat. tapi ada satu hal yang hilang, ya.. sahabat-sahabat dekat yang jauh disana. saya merindukan masa-masa indah hari jumat kita.

Saya selalu menikmati hari jumat saya, Kalau Anda?

#ubudTrip : Pesona Bali sebenarnya

Ubud, kata-kata ubud belumlah masuk kedalam rencana untuk saya kunjungi. ketika mendengar kata-kata BALI, pikiran saya sejenak melayang ke gemerlapnya kuta atau seminyak yang penuh dengan asyiknya pesta dan indahnya pantai. setidaknya itulah yang ada dikepala saya mengenai Bali. hingga sejenak saya dikejutkan dengan undangan Marketeers Goes to Museum dari Waizly yang mengajak untuk menyaksikan indahnya dan pesona Bali sesungguhnya.

“Spirit Bali sebenarnya hadir di ubud” saya rasa saya harus membuktikannya.

Perjalanan itu menjadi semakin menarik ketika saya mengetahui bahwa akan turut bergabung beberapa marketer dan Blogger besar tanah air. di airport saya langsung bertemu dengan Simbok venus , Cisca, Pitra, Leonita, Fanabis, handoko dan Rara yang bukan merupakan nama-nama asing lagi di kalangan dunia digital dan marketing. beberapa perkenalan itu terhitung baru, tetapi keakraban cepat terjalin, hingga di tanah bali bergabung pula Benny Chandra, Dicky dan aldo sianturi. mengenal mereka sesaat seperti telah menjalin pertemanan cukup lama.

Malam itu setelah menikmati pesona pantai jimbaran dan hidangan yang luar biasa, kami menuju tanah ubud. perjalanan cukup memakan waktu, yang saya rasakan adalah adanya perbedaan yang cukup terasa ketika kita melewati area sejuta hiburan di area pusat kota hingga memasuki wilayah ubud yang memiliki karakter sendiri. ketika melihat kanan kiri sudah mulai banyak sawah dan rumah kesenian, wajah ubud mulai nampak jelas.

Kami menginap di sebuah hotel yang sangat luar biasa. bukan mewah dengan semua fasilitas. justru hotel ini nampak sederhana, tapi kabarnya inilah hotel pertama yang berdiri di kota ubud, namanya hotel Tjampuhan & Spa yang telah berdiri semenjak tahun 1928.  Walter Spies seorang seniman besar pernah menghabiskan waktu cukup lama disini. bahkan kamarnya pun diabadikan sebagai bentuk sejarah yang luar biasa.

Pemandangan di hotel Tjampuhan

menikmati indahnya pemandangan di hotel Tjampuhan sebenarnya sudah merupakan pesona yang tidak membosankan. tapi perjalanan kami harus berlanjut, pagi ini kami berencana untuk bertemu dengan keluarga kerajaan ubud, sungguh beruntung ketika kami berkesempatan untuk bertemu dengan 3 orang PANGERAN UBUD. Tjokorda Gde Putra Sukawati (CEO Tjampuhan Group), Tjokorda Gde Oka Sukawati (Bupati Gianyar), dan Tjokorda Gde Raka Sukawati (seniman serba bisa, Dosen marketing Universitas Udayana). bahkan rombongan sempat menemui jenazah ibunda para pangeran tersebut yang rencananya akan di-ngaben-kan agustus ini.

foto rombongan bersama keluarga kerajaan ubud

setelah berkunjung puri saren, kami bergegas menuju tujuan selanjutnya. dan ditengah jalan, kami melihat hal yang cukup menarik. ternyata sedang ada proses persiapan upacara ngaben yang akan dilaksanakan hari itu juga. rombongan tertarik untuk melihat lebih dekat. ngaben adalah bentuk penghormatan terakhir bagi jenazah. karena bagi warga setempat, seseorang benar-benar “pergi” setelah proses ngaben.

persiapan proses ngaben
(ki-ka) dixxieland, venustweets, pitra, waizly, leonisecret, ciscaDV, aldosianturi, rara79

sejenak kami melepas lelah dan lapar di bebek Bengil yang terkenal, dan kami melanjutkan perjalanan menuju mokey forrest yang cukup terkenal dikalangan para turis. monyet yang cukup banyak ini membaur dikalangan turis. bahkan tidak segan bergantung kepada pengunjung yang tercium membawa makanan.

perjalanan berikutnya, rombongan bergegas menuju Museum puri lukisan. museum yang diresmikan tahun 1954 ini adalah salah satu catatan sejarah yang mempesona di tanah ubud. ada banyak sekali lukisan dari berbagai generasi di pajang di sini. mulai dari lukisan gaya asli seniman bali, hingga yang telah tersentuh style pelukis asing seperti walter spies dan Rudolf Bonnet yang memiliki karekter yang sangat kuat.

Kalender kuno Bali
Siklus Hidup
Salah satu karya Walter Spies yang ahli "Pencahayaan"

diceritakan bahwa ada satu lokasi yang selalu dijadikan tempat duduk ir. Soekarno setiap beliau mengunjungi museum ini. Soekarno selalu datang lebih dulu dan menunggu penjaga membuka museum ini. beliau kabarnya begitu mencintai museum ini. setelah mengunjungi museum puri lukisan yang terbagi menjadi 3 area, kita bergegas menuju Museum Marketing 3.0 yang berada di lokasi yang sama. saya akan menceritakan lebih lengkap mengenai Museum Marketing 3.0 di artikel khusus yang terpisah. :D

setelah itu, kami menyempatkan untuk mampir ke hotel ketiga yang dibangun oleh kerajaan ubud. inilah hotel termewah diantara semua hotel milik keluarga kerajaan. namanya hotel Royal Pita Maha. kabarnya hotel ini dibangun tanpa digambar (didesain diatas kertas). pemandangan yang hadir menakjubkan. hotel berdiri di tanah menurun, dan kami menghabiskan waktu sambil minum-minum di area terendah hotel disamping aliran air yang mengalir deras.

pemandangan dari lantai utama hotel
pemandangan dari meja hotel Royal Pita Maha

selepas dari hotel, Malam itu kami berencana untuk menghabiskan waktu sambil berbincang hingga larut malam. tapi sekali lagi ubud adalah kota dengan sejuta penghormatan. berbeda dengan area bali lainnya, kita harus berbaur dengan kultur ubud yang menghormati ketenangan diwaktu larut malam. dan kami akhirnya menghabiskan waktu berbincang di lobby hotel Tjampuhan (diiringi dengan kasus hilangnya Hp @venustweets hihihihi..).

terima kasih kepada @hermawank yang telah memberikan kesempatan menarik menjelajahi ubud. dan tentunya kepada @waizly dan @bembi03 yang dengan sabar memperlihatkan begitu indahnya tempat itu. sekarang saya semakin yakin, bahwa ubud lah spirit bali yang sebenarnya.

Target dan Rencana?

menurut saya, rencana dan target adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. kedua hal itu bergerak pada jalur yang sama walau di titik poin yang berbeda. target selalu hadir di awal perencanaan. berbicara mengenai target, hal ini bisa jadi general tapi tentu menarik.

Apa sih yang hadir di kepala kita tentang target? kalau saya bertanya kepada banyak sahabat saya. mereka selalu mendekatkan kata target dengan kata rasional. intinya kita menempatkan apa yang ingin dan sudah tentu bisa kita capai. saya setuju tetapi apakah kita berdiri diatas kata-kata yang justru merendahkan diri kita? saya cenderung menghargai orang-orang yang menerapkan target justru diatas apa yang dia sadar dapat dia capai. karena hal itu yang menciptakan ruang kosong dimana dia mampu memacu dan berakselerasi kembali untuk berkembang.

ingatkah kita ketika sekolah, banyak orang tua yang tanpa sadar memberikan target kepada anaknya untuk naik kelas. bagaimana bisa? target kok naik kelas? berarti kalau gagal targetnya ngga naik kelas dong? mungkin lebih bijaksana orang tua membudayakan target yang lebih baik. yaitu ranking satu. jadi kalau-kalau terpeleset ya ranking dua atau ranking tiga. lebih bagus kan?

lalu mengenai rencana, banyak yang bilang kita sebaiknya tidak berencana. selain memungkinkan adanya improvisasi yang tidak terhalang konsep, ini justru memberikan pandangan untuk tidak berekspektasi dengan hasil. sering mendengar kata-kata ini?

udah.. jangan direncanakan… biasanya kalau direncanakan pasti gagal.

secara pribadi menurut saya hal diatas kurang tepat. gagal atau tidak gagal bukanlah gara-gara adanya rencana. hanya saja kalau tanpa rencana berarti kita tidak memiliki gambaran aktivitas dan ekspektasi hasil. ya mana ada kegagalan kalau kosong begitu?

dan mungutip kata-kata om Edsuhardy “orang yang berencana selalu lebih aman satu langkah daripada orang yang tidak berencana, walaupun hasil tetap tidak pernah bisa diprediksi sempurna”. dan tentunya rencana yang berdiri karena tujuan pasti punya andil besar dalam kesempurnaan aktivitas.

Saya sudah berusaha menetapkan tujuan dan mempersiapkan rencana, Kalau anda?

Kembali nge-Blog!

yap saya memutuskan untuk kembali ngeBlog. :D

sekitar beberapa bulan lalu, ya saya tidak berlebih-lebihan. benar-benar beberapa bulan lalu saya sudah berencana untuk kembali menulis. sekedar menumpahkan isi pikiran mengenai banyak hal. media yang paling tepat ya blog. mengapa? karena blog itu walaupun dikonsumsi banyak orang tapi tetap wilayah kebebasan pribadi. intinya mau apapun yang ditulis ya terserah yang punya blog. hehehe

ya, berbulan-bulan ini menurut saya sedikit norak, saya menyalahkan ketidakmampuan mendesain blog dan ketidakmampuan mencari teman yang bisa membantu mendesain blog. sedikit pikiran bodoh muncul pokoknya kalau mau ngeblog harus sudah pakai domain khusus serta dengan desain yang kinclong. padahal belum tentu juga konsisten nulis. berbekal dengan kesadaran akan banyak hal bodoh itu, seminggu terakhir ini saya nekat nulis lagi. atur blog sesimpel mungkin, hosting gratisan di wordpress dan ayo kita mulai. :D

hal yang awalnya saya bingungkan adalah mau berkonsentrasi kemana blog saya? karena kebanyakan orang sudah fokus pada satu bidang khusus, tapi akhirnya saya tetap memilih untuk menjadikan blog ini sebagai lahan saya menulis “apa saja”. saya tidak mau membatas keinginan menulis. tapi tentu inginnya sih sedikit lebih dewasa dari blog yang dulu saya tulis.

Sebelumnya saya pernah punya blog? ya
saya punya blog.. dengan seluruh ke Alay-an dan keterbatasan menulis.

Blog saya terdahulu, dibangun di Blogspot

kini, saya tidak ingin berjanji untuk konsisten mengupdate, tapi saya lebih mencoba untuk berjanji untuk menyempatkan menumpahkan pikiran di tulisan, sekedar ingin menyimpan kenangan akan opini terhadap satu hal secara lebih kekal.

saya berharap kita semua membiasakan untuk menulis dunia lewat perspektif kita, Kalau Anda?