hari ini saya akan membahas mengenai Jumatan, bukan dari sisi Agama. tapi dari sisi yang terkenang dipikiran saya dari masa ke masa. mengapa saya membahas Jumatan? entah.. sejenak itu hadir karena saya melihat foto yang saya ambil ketika akan jumatan kemarin. sejenak pikiran melayang jauh kebelakang.
Sholat Jumat bagi umat islam adalah ibadah, tetapi terlebih dari itu, Jumatan adalah saat dimana kita sejenak menyejukan diri dari rutinitas dunia yang terkadang menjemukan. berbeda dengan sholat fardhu lainnya, sholat jumat mengharuskan kita hadir di masjid dan bertemu banyak orang. oleh karena itu, sholat jumat menghadirkan proses-proses rutin tersendiri.
Diawali dengan panggilan sahabat-sahabat untuk menghentikan sejenak aktivitas, berwudhu (dikantor/sekolah/kampus atau di masjid tersebut). berjalan beramai-ramai menuju masjid terdekat. duduk sembari ngobrol sebentar. masuk perkarangan masjid dan mendengar khotbah dengan khidmat. barulah kita sholat Jumat. ini luar biasa.
dulu saya selalu mengingat masa sholat jumat ketika SD, saya memilih sholat di masjid seberang rumah. dengan keadaan telah pulang cepat, ayah saya yang seorang wiraswasta selalu memilih pulang dan sholat jumat bersama. kami menyusuri jalan yang tidak dekat, sembari bertemu sahabat-sahabat dijalan. sholat jumat dibumbui kenakalan serta teguran dari kaum dewasa. pulang tidak lupa membeli makanan untuk bekal menonton kartun di sore hari. Luar biasa!
Dikala SMP dan SMA, saya menghabiskan waktu jumaatan disatu masjid yang sama. bertempat di komplek kepolisian PAKRI. biasanya bersama sahabat menyebut ini waktunya kuliner singkat. kami biasanya datang jauh lebih cepat untuk menyantap jajanan khas anak sekolahan dan menghapal ujian Komputer yang dilaksanakan biasanya setelah jumatan. masih teringat saat jalan melintasi perkarangan yang cukup luas. bercanda bersama sahabat selalu membuat itu terasa dekat.
Di Kuliah, ini tentunya luar biasa. Kampus IT Telkom tempat saya belajar memiliki masjid yang luar biasa. namanya Masjid Syamsul Ulum. besar, lantainya terbuat dari kayu dingin (entah apa namanya) dan sepanas apapun hari itu, angin sepoi sepoi selalu hadir. saya selalu hadir lebih cepat, karena masjid syamsul ulum punya perpustakaan mini berisi majalah-majalah islam mulai dari yang ringan hingga yang berat. saya bukan remaja masjid yang sangat taat dan selalu membaca banyak kitab islam, tapi membaca berbagai kisah dan informasi dunia islam selalu mengasyikan untuk saya.
dan kini ketika berkerja, di Bakrie telecom saya menjalankan sholat jumat di basement yang disulap menjadi area sholat. menyedihkan memang. dan kini di Kompas Gramedia, aktivitas sholat jumat dilakukan di masjid dekat kantor. suasana berjalan beramai-ramai tetap terasa. pancaran segar dari wajah-wajah terbasuh air wudhu jelas terlihat. tapi ada satu hal yang hilang, ya.. sahabat-sahabat dekat yang jauh disana. saya merindukan masa-masa indah hari jumat kita.
Saya selalu menikmati hari jumat saya, Kalau Anda?