Saya tidak menyukai hal yang membosankan
awalnya saya tidak tertarik olahraga lari, karena menurut saya ini olahraga yang cenderung membosankan. rencana untuk ikut beberapa event lari hanya menjadi wacana (termasuk event adidas run, maaf krishna yang sudah membantu semuanya termasuk mendaftarkan dan akhirnya saya tidak juga jadi ikutan). hingga sekarang pun bisa di bilang saya belum menyukai olahraga ini.
tapi menurut saya apa yang terjadi hari ini sungguh menarik. bermula dari salah satu permintaan boss dikantor untuk join di event Lari yang kebetulan diadakan langsung oleh Telkomsel yaitu #HaloFitRun , keikutsertaan saya di event ini bisa saya bilang tidak direncanakan. karena nama saya begitu saja ada di list peserta (-_-!) tapi sejenak saya berfikir mungkin hal yang kita tunda-tunda tidak akan terjadi terkadang jika tidak kita paksakan. walaupun tidak berminat, tapi saya memang cukup lama merasa ingin mencoba. akhirnya saya menerima.
“Jika tidak kuat larinya, minimal nikmati dan jadilah berbeda” perkataan Vice President Digital Advertising yang juga orang yang bertanggung jawab atas keikutsertaan beberapa orang yang tidak direncanakan ke event ini (hahaha). akhirnya ide beliau direalisasikan dengan mempersiapkan Wig-wig khusus agar kita tampil beda disana.
Tapi permasalahan berikutnya, dengan minimnya pengalaman ikut event lari, saya tidak tahu sama sekali apa yang harus dipersiapkan. pemanasan apa yang perlu dilakukan? akhirnya yang memang tidak ada yang saya lakukan malamnya. malah saya tidur cukup larut. dan diikuti dengan bangun Jam 3 pagi untuk bersiap-siap. beberapa saat saya sudah merasa bahwa ini bakal berakhir dengan kurang baik.
Ditemani oleh Pacar yang juga memiliki agenda disana, saya memacu kendaraan menuju BSD mulai pukul 3.30 dan berkumpul dengan rombongan Telkomsel Digiad dan benar saja, rasa gugupnya muncul tepat pada saat saya berdiri didepan garis start pertama kalinya.
“Ini 10K, bukan 3K atau 5K yang biasanya dipakai para pemula untuk memulai ikut dalam event lari pertama kali. kalau sampai tidak selesai, ya apa boleh buat” sedikit pesimis atau realistis ucapan saya dalam hati, entahlah.
Start dibuka, seperti tips-tips pelari senior ke pemula. jangan pernah memacu tenaga diawal. itu pula yang saya lakukan. Ngefek? tidak juga, rasa lelah diawal tetap hadir juga untuk pemula seperti saya. cara Lari – jalan – lari – jalan seperti yang saya duga jadi cara yang konsisten saya lakukan. selain semangay dan energi, yang saya coba kelola adalah emosi. emosi untuk tidak gampang melayu dan tidak memaksa memacu lari tanpa perhitungan. hal yang membuat saya mempertahankan semangat adalah melihat pelari lain, mereka masih bersemangat.. dan berarti saya juga bisa melakukan hal yang sama. dan sumber semangat lainnya adalah Pocari Sweat dingin dan Busa berisi Air Es yang harus saya akui sangat membantu.
Akhirnya? ya. 4 Kilo pertama saya sudah merasa pasrah dan tidak terfikir menyelesaikan 6 Kilo berikutnya. tapi pada akhirnya ternyata 10Kilo terlewati. ya, saya merasa rasanya melewati garis finish pertama kali. tidak sama sekali sederhana menurut saya. saya yang bukan pelari dan tidak pernah ikut kompetisi lari sama sekali mana percaya bisa langsung menyelesaikan 10K. ketika ini terjadi, saya seperti mengalahkan batasan yang sebelumnya saya buat sendiri. untuk kesekiankalinya, saya bangga dengan diri sendiri.
Lari Lagi? Belum tentu. menyelesaikan ini tidak lantas membuat saya jadi ingin menekuni ini. tapi jujur menggelitik saya untuk mencoba mulai dari titik-titik awal. titik-titik dekat, memacu stamina perlahan. dan tidak menutup kemungkinan untuk mengulanginya dengan persiapan yang lebih baik.