Terapi Menulis

Waktu itu saya sedang menjalani minggu. minggu yang mirip dengan minggu-minggu sebelumnya dibeberapa bulan ini. Saya duduk disebuah pojok kedai kopi disebuah pusat keramaian. memang ramai hari itu. sudah sangat pas disebut sebagai Pusat keramaian.

Saya hanya merasa bosan sesekali dibeberapa menit dalam sehari. hari-hari saya tidak pernah membosankan. tapi rasa bosan itu kerap menyisip masuk dibeberapa menit dalam hari itu. lantas saya mengalihkan dengan Menulis.

Dengan Menulis, saya sedang berbicara pada diri sendiri. dengan menulis, saya mencoba berkaca pada perspektif yang saya bangun setiap hari. saya mengabadikan logika pun dengan menulis. saya memperhatikan dan mencurahkan pengamatan saya akan suatu hal juga dengan menulis.

Menulis itu adalah Terapi untuk membuat saya tetap Waras beropini.

Lewat Menulis, harusnya Manusia lebih bisa memahami banyak hal tentang dunia. ketika semua orang sudah terlalu banyak bicara, mengapa kita tidak diam sejenak, memberi waktu pada diri sendiri untuk berfikir, meneguk sedikit kopi. Lalu Menulis.

Author: Mohamad Ario Adimas

Penulis saat ini aktif sebagai praktisi di dunia Komunikasi pemasaran industri telekomunikasi.