Jakarta di Jumat Malam

12662726_10153608001304177_6500314910275342204_n

Jakarta di Jumat malam.

Tentang orang-orang yang sering mengeluh, tapi lupa untuk menyerah.

Tentang orang-orang yang ingin membahagiakan keluarga, dengan terlalu lama meninggalkannya.

Tentang orang-orang yang keras mencari uang, tapi terkadang lupa menikmatinya.

Tentang orang-orang yang menutup hari dengan bilang “saya sudah lelah”, tapi besok mereka bangun lebih pagi dari ayam jantan tetangganya.

Jakarta menghadirkan mimpi,

Tapi menyerahkan ke setiap individu mengenai cara menjemputnya.

Jakarta di malam hari. di akhir minggu.

Semua pasti selalu punya waktu dimana dia sejenak ingin sekedar diam menikmati waktu.

Ya saya juga begitu. tepatnya hari itu, sabtu. saya memutuskan untuk tetap ke kantor dikarenakan ada satu janji mengikuti Training yang dilaksanakan via Online oleh salah satu divisi regional kantor yang nun jauh disana. dimulai sore dan selesai tepat setelah maghrib.

Memutuskan tidak bawa kendaraan. malas. saya jalan sambil melihat gemerlapnya lampu-lampu Jakarta. tepatnya di daerah SCBD yang jadi sepi begitu Weekend tiba (jauh beda dengan hari biasa) tapi megah pesonanya memang tidak pernah hilang.

 

Gemerlapnya, tenangnya, saya merindukan keadaan dimana saya tidak harus berfikir terlalu banyak tentang banyak hal. setiap orang butuh saat dimana dia berbicara dengan dirinya sendiri. tidak menginterogasi tapi justru mengenal lebih dalam. bukankah cukup banyak manusia yang menjalani hari-hari tanpa mengenal siapa dirinya? bahkan sibuk menjadi apa yang dia kira orang-orang menginginkannya. kita banyak mengorbankan siapa diri kita, tidak berusaha mengenalnya, tidak pernah berusaha berbicara dan memahami.

Jakarta malam ini begitu mendukung.

hei, anda sudah pernah berbicara dengan diri anda? jika belum, Cobalah.